Selasa, 28 Juli 2015

Mirroring

Bismillah..

Assalamu'alaikum..

Selamat pagi teman2..sambil nunggu adzan subuh pengen posting sedikit tulisan.

Judulnya "Mirroring atau berkaca" (kalau salah maafkeun ya bahasa inggrisnya masih belepotan)

Yup..setiap manusia hendaklah berkaca. Berkaca bukan sekedar untuk merias diri atau melihat sudah rapikah diri kita. Tapi lebih kepada intropeksi diri "sudah baikkah diri kita? Apa yang sudah kita lakukan sampai hari ini?".

Dan sampai hari ini saya masih belum bisa dikatakan " Baik ".
Apalagi kalau harus menilik ke belakang. Sangat jauh dari kata " Baik ".
Banyak hal2 dan kesalahan yang telah saya perbuat.
Tapi saya yakin Alloh SWT memang sudah menggariskan seperti itu, dan saya yakin " Jalan Alloh SWT adalah benar ".
Tinggal bagaimana kita..mengikutinya atau tidak.
Terkadang Alloh SWT hanya memberikan isyarat lewat bisikan2 lembut-NYA.
Bisikan2 yang kadang masih membuat kita belum yakin untuk membuat suatu keputusan.
Tapi ketika bisikan itu kita yakinkan dan kita jalani..insya Alloh pilihanmu sudah tepat, meski kadang jalan yang akan kita tempuh tak semulus apa yang kita bayangkan.

Jangan sekali-kali kita menjauhi Alloh SWT..karena sesungguhnya Alloh SWT akan selalu memantau kita. Apa yang kita lakukan baik yang nyata ataupun tersembunyi Alloh SWT tau. Dan pada akhirnya kita semua akan di hisab amal perbuatannya.

Ketika memasuki bulan ramadhan orang2 berbondong mengumpulkan amal ibadah. Rajin shalat, rajin ngaji, sedekah, dll. Ketika idul fitri kita semua ramai menyambutnya. Begitu senang karena kita insya Alloh terlahir fitri juga. Tapi kadang kita menjadi lena akan kemeriahan idul fitri. Kenapa?
Karena kadang kita menjadi sombong n riya' dg menghamburkan uang demi penampilan terbaik di hari raya, begitu juga dengan keimanan. Harusnya selepas terlahir fitri kita akan menambah satu tingkat keimanan kita, berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi. Bukan malah menurun.

Ingatlah bahwa " kematian " akan datang kapan saja dan di mana saja. Dan setelah hal itu tiba maka putuslah kehidupan duniawi kita.
Fisik yang cantik, menarik hanya akan terbujur kaku tak berdaya.
Pakaian yang biasanya mahal dan braded hanya akan ditinggalkan dan diganti dengan selembar kain kafan.
Ketika kita hidup di dunia ramai dan banyak bergaul dengan banyak orang tapi ketika kita mati kita hanya akan sendiri di liang lahat yang dingin dan pengap.

Astagfirulloh..
Ketika mengingat yang namanya kematian hati saya langsung bergetar, mengingat banyak sekali dosa yang sudah saya perbuat.
Semoga Alloh SWT masih memberian ampunan-NYA dan masih memberikan saya dan kita semua kesempatan untuk menjadi lebih baik lagi.
Aminnn..

Wassalam..
Selamat menunaikan ibadah shalat subuh.

~@R~
28/7/15

Metamorfosa Hijrahku

Bismillah..

Helooo..guys
Assalamu'alaikum..

Namaku Anita rahmawati
Lahir di ngawi, 6 agustus 1987 lalu
Hehe..udah tua ya sekarang..

Oke..kali ini lagi pengen berbagi cerita sedikit
(Lagi pengen nulis..dan tentunya bos besar dan bos kecil udah pada tidur jadi bisa autis sendiri dengan blog dan lagu di mp3..biar gak bosen).

Langsung aja ya..ceritanya si simple aja..aku pengen berbagi metamorfosa diriku..dari dulu masih muda sampai sekarang.

Oke lets cekidot..

Anita..
Dari dulu aku ada di lingkungan keluarga yang biasa saja..baik status sosial maupun dalam hal keagamaan. Dari sekolah sampai akhirnya pertama kali kerja aku masih "polosan".. Hehe, maksudnya belum berhijab.
Dalam perjalanan satu tahun kerja di RS swasta di daerah cikampek ada satu kesempatan dimana aku tiba-tiba bermimpi dan berniat berhijab. Ya tentu saja masih banyak pertimbangan..yang utama dari segi pakaian.
Ya..ya..aku pengen make jilbab, aku mulai dari mana ya? " pikirku dalam hati".
Akhirnya setiap gajian dan hunting ke pasar mulai nyicil beli jilbab bergo, panjang standart aja.
Warna apa ya kira-kira? Dan yang gimana ya?
Fix..beli jilbab warna dasar aja dulu, seperti hitam, putih, coklat biar masuk kalau pakai baju apa aja. Model sih yang simple aja gak usah yang pake manik-manik.
Step kedua mulai hunting baju panjang tapi atasan, kan udah ada celana panjang.
Dari situ ternyata niatnya belum kuat..masih malu dan belum pede berhijab ( nanti dikira sok alim..dulu mikirnya begitu ).

Akhirnya satu tahun kerja di cikampek aku pulang kampung dan nyoba cari kerja di daerah.
Dapet kerja di klinik..disitu aku berniat mulai belajar berhijab. Walaupun masih lepas pakai dan pakai baju kombinasi..hehe maksudnya pakai manset kaos atau legging dikombinasi dengan baju-baju pendek.
Alhamdulillah kerjaan disitu memang pegawainya rata-rata berhijab.
Jadi mulai gak canggung untuk berhijab.
Tapi ternyata kerja didaerah cuma sebentar karena aku masih pengen berpetualang dikota besar.
Akhirnya setelah lebaran aku ikut kakak sepupu untuk hijrah ke cibinong.
Yup..belum dapet kerjaan lagi sampai hampir satu bulan. Akhirnya nyari-nyari dikoran dapet juga di daerah bogor.
Alhamdulillah kerja juga di salah satu klinik skin care di daerah warung jambu-bogor.
Tapi disitu ada peraturan yang tidak membolehkan memakai "jilbab" ketika bekerja.
Galau ya..bingung nih ambil apa enggak.
Akhirnya diriku masih goyah..kerjaan aku ambil ( namanya perantau butuh dana buat hidup..hehe ).
Tadinya masih yang dari rumah pakai terus pas kerja di lepas..tapi lama-lama hati menolak seperti itu.
Fix..akhirnya di lepas lagi dan malah ng"rebonding rambut ( hehe..maklum masih anak alay korban trend ).
Tapi tetep aja ya diriku gak pernah pakai-pakai baju feminim apalagi yang terbuka-terbuka. Pakai kaos dan celana panjang atau celana tiga perempat, rambut kuncir satu tas slempang dan flat shoes..udah.
Kerja di skin care hampir 2,5/3th klo ga salah.
Sembari kuliah kelas karyawan juga.

Sekali waktu ternyata keinginan berhijab itu muncul lagi..
Dan aku berniat memakainya lagi selepas resign dari kerjaan di bogor.
Bismillah..setelah lebaran aku kembali ke jakarta dengan penampilan baru "berhijab".
Belajar untuk memakai jilbab segiempat yang kemarin-kemarin aku kumpulin.
Pertama kali mau masuk kampus lagi dengan penampilan baru, kira-kira gimana ya nanti pendapat temen-temen???
Masih agak canggung sih tapi bismillah aja.
Dan ternyata tanggapan temen-temen di kampus positif..mereka dukung aku untuk belajar berhijab..thanx guys.

Masih masa metamorfosa..kombinasi baju sana sini dengan manset, masih pakai celana jeans juga. Sekali waktu ada temen deket cewek ngomong " kak..klo di islam kan katanya yang cewek gak boleh berpenampilan seperti laki-laki, maksudnya memakai celana. Harusnya pakai rok dan baju agak longgar".
"Ngena..banget ya omongannya, tapi aku jawab dengan santai. " Iya des kan aku masih belajar..hehe, sambil nyengir".
Beberapa waktu berhijab ternyata sudah agak risih pakai celana panjang /jeans yang "mepet". Akhirnya mulai hunting rok-rok.
Mulai belajar pakai rok walaupun atasan kadang masih pakai manset kaos. Setidaknya gak terlalu membentuk lekuk tubuh.
Sempet juga sih waktu itu temen deket cowok ada juga yang komentar seperti itu, " kamu pakai jilbab mbok pake rok-rok gitu lho".
Tapi disitu aku masih egois dan malah gak suka karena dibanding-bandingin sama sahabatnya yang berhijab juga.
Aku malah bilang "emang kenapa? Aku ya aku lah gak usah disama-samain ma temenmu".
Hehe..astagfirulloh, ngeyel banget ya aku, dikasih masukan yang baik malah begitu.

Lanjuuuttt..
Akhirnya aku mulai belajar makai rok..hehe, bukan karena siapa-siapa..pure dari diriku sendiri.
Pakai rok sudah..tapi jilbabnya masih ikut-ikut trend..hehe.
Dibentuk gini gitu..walaupun tetep ada bagian yang menutup dada.
Tapi gak ngikutin banget sih " tutorial-tutorial jilbab " kek gitu.
Sesimple'nya aja..baru kalau buat acara tertentu agak sedikit rempong.
O..ya abis dari bogor aku hijrah kerja lagi ke jakarta selatan.
Hehe..pindah-pindah mulu yeee...
Sutralah boo..positifnya jadi banyak temen dimana-mana.
Sampai akhirnya diriku bertemu si "tukang foto ".. Hehe
Gak butuh waktu lama dan gak pernah disangka akan ketemu dari dunia maya..akhirnya kami menjadi " Halal ".
Penghijrahan jilbab masih stuck di situ saja tapi sudah mengurangi pakai kombinasi manset dan kaos, lebih ke atasan dan rok.
Tapi ketika hamil aku balik lagi pakai celana longgar dan atasan yang longgar dan menutup pantat.
Sampai umur kandungan 9 bulan.
Belum kepikiran buat pakai gamis-gamis gitu..padahal mah lebih longgar ya..hehe.
Setelah melahirkan juga masih pakai celana longgar.
Sempat waktu itu mau ke kondangan temen SMA dulu, aku dress code'nya pakai dress batik selutut kombinasi pakai legging dan jilbab segiempat yang agak di model, sedangkan temenku ada yang pakai baju gamis syar'i.
Baju da jilbabnya gede ( kalau menurutku )..sampai roknya menyentuh tanah.
Dia nyamper kerumah pakai motor karena rumahnya lumayan jauh dari rumahku.
Aku mikir " bajunya gede ombyor-ombyor apa enggak ribet ya kalau naik motor? Gak takut kesrimpet dan apa gak gerah?? "
Hehe...mungkin itu salah satu pemikiran ketika melihat orang-orang pakai baju gamis dan jilbab yang gede-gede.
Ya kaaaaaannnnnnn..hayoo ngaku??!!;-)
Pertama masih agak memicingkan mata melihat orang-orang pakai baju syar'i..tapi lama-lama entah kenapa aku malah jadi mulai tertarik.
Tertarik sama baju-baju gamis syar'i yang menjuntai seperti princess..hehe..lebay.
Ternyata baju-baju gamis syar'i itu model dan warna'nya gak kalah cantik dengan baju-baju biasa. Supaya masih terihat modis.

Akhirnya aku mulai nyoba beli jilbab syar'i bahan ceruti georgete warna coklat. Emang sih untuk jilbab bahan ceruti yang dua layer ini harganya agak lumayan dengan panjang sampai menutup tangan. Tapi aku puas karena bahannya nyaman dipakai.
Lalu pada waktu kondangan lagi, dengan baju batik yang sama kayak dulu kondangan di tempat temen, aku merubahnya dengan memakai bawahan rok warna hitam dan jilbab syar'i coklat tadi..dan hasilnya "terlihat lebih anggun dan syar'i".
Saya suka..saya suka..saya suka... (Hehe..kayak di upin ipin).
Alhamdulillah tidak terasa gerah ataupun panas..biasa aja.
Dari situ aku mulai belajar juga berjualan gamis dan jilbab syar'i seperti temenku itu.
Tentu saja sambil jualan sambil ngumpulin juga baju-baju syar'i buat dipakai sendiri.
Lancar jualan? Enggak..ya namanya juga jualan, pasti adakalanya naik adakalanya turun.
Nawarin temen ada yang suka dan pesen..ada juga yang bilang " bajunya gede-gede banget mbak..ada juga" aku gak pernah pakai gamis mbak jadi bingung mau dipakai kemana?".
Hehe..kalau itu sih terserah deh, pribadi orang beda-beda.
Kalau ada yang suka atau malah jadi terinspirasi buat hijrah ke syar'i ya alhamdulillah..semoga sama-sama bisa istiqomah.
Dan pada akhirnya itu bukan lagi sekedar "jualan" tapi bisa juga motivasi untuk orang lain..mengenalkan apa itu pakaian syar'i.
Jujur..selama belajar berjualan baju-baju dan jilbab syar'i ini aku tambah pengetahuan tentang agama. Tambah teman-teman lain yang saling berbagi ilmu.
Dan ternyata selama ini banyak banget yang belum sesuai.
Seperti dalam islam tidak boleh pacaran, tidak boleh memasang foto di media sosial, gak boleh dandan, dll.
Ya..sekali lagi kita hanya manusia, tempatnya salah. Aku juga masih harus banyak belajar. Dan ini adalah "PROSES".. Bukan langsung serta merta berubah.
Dan jangan menjudge apapun pilihan mereka. Kesempatan selalu ada untuk melakukan perubahan.
Hargailah setiap pilihan maupun perubahan.
Hargailah mereka yang belum bisa sepertimu..doakan suatu saat akan tumbuh niat untuk melakukan "hijrahnya" masing-masing.

Akhir kata..
"Jangan hakimi aku karena masa laluku..tapi rangkullah aku dalam penghijrahan mulia ini ".

Wasalam.

(Edit dari postinganku tgl 27/4/15)